Tata Cara Berwudhu X-RPL
yang telah lalu, dan perjalanannya menuju masjid dan sholatnya sebagai tambahan pahala baginya” (HSR. Muslim, I/142, lihat Syarah Muslim, III/13).
Sedangkan dalam As Sunnah lainnya, sabda Rasulullah SAW mengatakan, “ Allah tidak menerima sholat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi)
Tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah, beserta doa dan bacaannya
Rukun wudhu
Sebelum melangkah ke cara wudhu yang benar, kita perlu tahu rukunnya terlebih dahulu. Rukun wudhu ini merupakan syarat sah kita bersuci dengan cara wudhu.
Rukun wudhu ada 6 perkara, yakni niat, membasuh muka, membasuh tangan, mengusap sebagian kepala, membasuh kaki, dan tertib atau menurut susunan yang disebut dalam Alquran.
Keenam perkara itu semuanya harus dilaksanakan dengan berurutan dan tenang, tanpa boleh meninggalkan salah satunya jika ingin sholat kita sah.
Selain rukun wudhu, ada pula beberapa sunnah yang bisa dilakukan agar mendapatkan pahala lebih. Berikut ini beberapa sunnah wudhu yang telah dicontohkan Rasulullah SAW ketika bersuci dengan cara wudhu.
- Basuh kedua tapak tangan.
- Menggosok gigi dengan siwak dan berkumur.
- Masukkan air ke dalam hidung.
- Menyapu air ke seluruh kepala.
- Basuh kedua telinga (dalam dan luar).
- Mendahulukan yang kanan.
- Gosok di celah jari tangan, kaki dan janggut jika panjang.
- Melakukan sebanyak 3 kali.
- Berturut-turut, yaitu bersambung dari awal sampai akhir tanpa jeda.
Syarat wajib wudhu
- Beragama Islam.
- Dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
- Suci dari menstruasi dan persalinan.
- Tidak ada apa pun di dalam tubuh yang dapat mengubah sifat air, seperti lipstik dan riasan.
- Tidak ada yang dapat mencegah air menyentuh kulit, seperti cat kuku, lipstik dan lain-lain.
- Mengetahui mana yang sunah dan mana yang wajib.
- Air yang diambil untuk wudhu adalah air bersih dan suci (tidak bau, tidak kotor, atau tercampur bahan lain)
Hal yang membatalkan wudhu
- Keluar segala sesuatu dari dua jalan kemaluan, seperti buang air kecil maupu besar atau keluar angin. Jika keluar air mani maka harus mandi wajib.
- Hilang akal disebabkan gila, tidur (tertidur), mabuk, pingsan.
- Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dengan tidak memakai tutup.
- Tersentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan tapak tangan atau jari-jarinya yang tidak memakai tutup (walaupun kemaluannya sendiri).
Tata cara wudhu yang benar
1. Mulai wudhu dengan niat
Niat wudhu artinya sengaja dengan kesungguhan hati untuk mengerjakan wudhu karena melaksanakan perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran Rasul-Nya SAW.
" Rasulullah SAW menerangkan bahwa segala perbuatan tergantung kepada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan balasan menurut apa yang diniatkannya…" (HSR. Bukhari dalam Fathul Baary, 1:9; Muslim, 6:48).
2. Membaca basmalah
Membaca basmalah dengan bacaan BISMILLAAHIR-RAH-MAANIR-RAHIIM sambil mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan tangan hingga bersih.
3. Berkumur
Berkumur sebanyak 3 kali dan membersihkan gigi hingga bersih agar tidak ada bekas makanan yang ada di gigi. Disunnahkan untuk membersihkan hidung dengan menghirup air dengan sekali hirup dan mengeluarkannya dengan cara memencet hidung dengan tangan kiri, juga sebanyak tiga kali.
4.memcuci muka 2 kali
Cara wudhu yang benar berikutnya adalah mencuci muka 3 kali, mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga kiri.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Humran bin Abaan, bahwa cara Rasulullah SAW membasuh mukanya saat wudhu sebanyak tiga kali.
" Setelah Nabi SAW membasuh mukanya beliau mengambil seciduk air lagi (di telapak tangan), kemudian dimasukkannya ke bawah dagunya, lalu ia menyela-nyela jenggotnya, dan beliau bersabda bahwa hal tersebut diperintahkan oleh Allah SWT. (HR. Tirmidzi no.31, Abu Dawud, no. 145; Baihaqi, I/154 dan Hakim, I/149, Shahih Jaami’u ash-Shaghir no. 4572).
5. Mencuci kedua belah tangan hingga siku
Menyiram air pada tangan sampai membasahi kedua siku. Hal ini telah sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat 6 yang artinya, " Dan basuhlah tangan-tanganmu sampai siku.”
Rasulullah membasuh tangannya yang kanan sampai melewati sikunya, dilakukan sebanyak tiga kali. (Bukhari-Muslim, HR. Daraquthni, I/15, Baihaqz, I/56)
6. Mengusap kepala
Cara wudhu selanjutnya adalah mengusap kepala hingga ke belakang. Mengusap kepala harus dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagian kepala. Hal itu sesuai perintah Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat 6, yang artinya, " ..dan usaplah kepala kalian.."
Rasulullah SAW mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua telapak tangannya yang telah dibasahi dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya mulai dari bagian depan kepala sampai ke belakang tengkuknya. (HSR. Bukhari, Muslim, no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251).
Dalam mengusap kepala, Rasulullah SAW melakukannya satu kali, bukan dua atau tiga kali. Ali bin Abi Thalib berkata, “ Aku melihat Nabi SAW mengusap kepalanya satu kali." (Sahih Abu Dawud no. 106).
7. Membersihkan kedua telinga
Setelah itu, tanpa mengambil air baru, Rasulullah SAW langsung mengusap kedua telinganya. Dengan cara memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga, kemudian ibu jari mengusap-usap kedua daun telinga. Karena Rasulullah bersabda, ”Dua telinga itu termasuk kepala.” (HSR. Tirmidzi, no. 37, Ibnu Majah, no. 442 dan 444, Abu Dawud no. 134 dan 135, Nasa’i no. 140).
8. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Tata cara wudhu yang benar sesuai sunnahselanjutnya adalah membasuh kedua kaki sampai mata kaki tiga kali. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Surat Al-Maaidah ayat 6, yang artinya: " ..basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki."
Untuk membasuh kaki hingga mata kaki ini, Rasulullah SAW mendahulukan kaki kanan hingga tiga kali kemudian kaki kiri juga demikian. Saat membasuh kaki Rasulullah menggosok-gosokan jari kelingkingnya pada sela-sela jari kaki. (HSR. Bukhari; Fathul Baari, I/232 dan Muslim, I/149, 3/128)
Rasulullah menyuruh umatnya agar berhati-hati dalam membasuh kaki, karena kaki yang tidak sempurna cara membasuhnya akan terkena ancaman neraka. Gosok celah-celah jari dan pastikan tumit yang terlipat kulitnya mengenai air wudhu.
9. Wudhu secara tertib
Semua tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah ini dilakukan secara tertib dan berurutan dengan mendahulukan yang kanan dari yang kiri.
10. Membaca doa wudhu
Setelah bersuci dengan cara wudhu, disunnahkan membaca doa wudhu. Saat membaca doa wudhu ini sebaiknya menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan.
Berikut ini adalah lafaz doa setelah wudhu beserta artinya yang dirangkum dari berbagai sumber.
" Asyhadu Alla Ila Haillallaah Wahdahu Laa Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu, Alloohummaj'alni Minattawwaabiina' Waj'alni Minal Mu Tathahhiriina Waj'alni Min Ibadi Kash Shaalihiina"
Artinya : " Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang shaleh"
Manfaat Berwudhu
Umat islam tentunya sudah sangat akrab dengan kegiatan / aktifitas berwudhu.
Minimal setiap kali kita akan melaksanakan shalat dan setiap kali akan membaca kitab suci Alquran (mushaf Alquran)
Maka kita pasti akan berwudhu terlebih dahulu untuk bersuci sebelum melaksanakan ibadah sesuai dengan petunjuk / sunnah Rasulullah SAW dan perintah Allah SWT dalam Alquran.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan taganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)
Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim serta At-Tirmidzi:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya aku diperintahkan untuk berwudhu apabila hendak mengerjakan shalat.”
(HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i dengan derajad shahih)
(HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i dengan derajad shahih)
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Tidak diterima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadas, hingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wudhu menjadi ritual suci, sebelum kita menginjak sajadah untuk melakukan shalat atau ibadah suci lainnya.
Namun tahukah sahabat bahwa melakukan wudhu terlebih dahulu merupakan salah satu kebiasaan Rasul.
Artinya berwudhu dapat dilakukan kapan saja tidak hanya saat menjelang shalat.
Berwudhu dapat kita lakukan sebelum tidur, ketika hendak melakukan perjalanan, ketika kita dalam keadaan marah dan lain sebagainya.
Mengapa Rasulullah mencontohkan demikian ?
Mari kita simak sabda Rasulullah SAW berikut ini ,
“Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhu’nya, (Abu Hurairah menambahkan) maka siapa yang mampu melebihkan panjang sinar pada tubuhnya, maka lakukanlah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
(HR. Bukhari dan Muslim)
Komentar
Posting Komentar